Senin, 17 Oktober 2011

mimpi itu

Mimpi itu tentang kekasih hati, ia datang dari atas awan putih . dia mengajakku berjalan kesana. Meski aku tahu awan tak akan mungkin mampu menahan massa tubuhku yang berat. Tapi iya membuatku yakin bahwa aku bisa terbang. Terbang seperti dia yang tersenyum menggenggam tanganku. Kami mulai mengarungi luasan awan yang terbentang. Banyak bola-bola awan putih halus yang tersentuh tangan mungil kami. Betapa luasnya pandanganku kala terbang bersamanya. Tapi selalu terbendung kala melihat wajahnya. kerana ia begitu elok dan parasnya. Bercahaya, murni seperti pantulan cahaya dari awan putih disekiling kami. Berkejar-kejaran di awan, adalah masa yang mebuai benak kami berdua.
. Hinga suatu masa tak terduga. Awan mulai kelabu dan sedikit demi sedikit menghitam. Menghapus rona bersih di gundukan awan sebelumnya. Dia panik, keseimbangannya tak terjaga. Ia hendak berpegangan dalam lembah hitam terguyur air hujan dari awan hitam. Aku menyusul tapi tak lagi mendapatinya. Kerena  ternyata tempat jatuhku  bukan dilembah kelamnya. Aku merasa jauh darinya. Tidak ada senyuman yang menggores lagi. Hanya miris hati mengganggu,membuka sadar untuk tidak meratapinya. Ia hilang. Hilang bersama cintaku yang sempat teredarkan di udara, membentuk pola garis nada menuju ke arahnya. Cinta itu pudar, kandas dititian nada yang tak terjangkau oleh kami berdua. Ia pergi jauh, jauh sekali tak ada pandang yang mampu menangkapnya. Kudapati aku kandas dipinggir tempat tidurku. hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar