Rintihan hujan memecah kalbu
Terbayang sosok yang kupuja
Berdiri memaki melukai hati
Bergema hingga memberi luka
Nyanyian selepas senja
Lewat rintihan air mata sang gadis
Tangan halus tak dapat ia sentuh
wahai sang pemilik hatinya
perkataan apa yang kau lontarkan
masih pantaskah kau menyentuhnya
ketika kilatan tiara yang kin hinggap dihatinya
berlian-berlian indah Pun jatuh membasahi pipi
sudihka kau melihatnya menangis?
Makassar,November 2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar