Rabu, 16 April 2014

pengambilan keputusan dalam kebidanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengambilan keputusan merupakan kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada proses pengelolaan asuhan keperawatan dan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Perawat dan bidan pada semua tingkatan posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksana/staf maupun sebagai pemimpin. Pengambilan keputusan bukan merupakan bentuk sinonim. Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam praktek. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih alternatif. Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian pengambilan keputusan ? 2. Menyebutkan lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan! 3. Bagaimanakah pandangan historikal terhadap profesi bidan ? 4. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan ! 5. Menyebutkan dua kriteria utama dalam pengambilan keputusan ! 6. Menyebutkan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan ! BAB II PEMBAHASAN Pengertian pengambilan keputusan Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat. Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh, z Ralp C. Davis; z Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. z Mary Follet; z Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis. z James A.F. Stoner. z Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan : 1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan. 2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu : a. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil. b. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia c. Falsafah yang dianut organisasi. d. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi. 3. Masalah harus diketahui dengan jelas. 4. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis. 5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang. Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai masalah : a. Tidak tepatnya keputusan. b. Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material. c. Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut. d. Timbulnya penolakan terhadap keputusan. Sikap atau watak berfikir kritis dapat ditingkatkan dengan memantapkan secara positif dan memotivasi lingkungan kerja. Kreativitas penting untuk membangkitkan motivasi secara individu sehingga mampu memberikan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam memecahkan masalah atau isu secara fleksibel dan bebas berpikir. Keterbukaan menerima kritik akan mengakibatkan hal positif seperti; semakin terjaminnya kemampuan analisa seseorang terhadap fakta dan data yang dihadapi dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kelemahan. Pandangan historikal dan sosiologi terhadap profesi bidan Profesi bidan dipandang sebagai salah satu profesi yang amat berperan dalam banyak hal dikarenakan seorang bidan mampu mengemban, menempatkan, mengaitkan, memahami, dan menjelaskan realita sosial atau fenomena yang terjadi di masyarakat. Bahwa historikal dan sosiologi memperhatikan profesi bidan yang mempunyai dimensi sosial dan selalu melibatkan makna serta berhubungan dengan kekuasaan maupun dalam hal pengambilan keputusan. a. Pendekatan Dalam Pengambilan Keputusan Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menyeleksi pendekatan yang paling cocok, yaitu : 1. Pentingnya kualitas keputusan untuk keberhasilan institusi. 2. Derajat informasi yang dimiliki oleh bidan 3. Derajat pada masalah yang terstruktur. 4. Pentingnya komitmen dan keterampilan membuat keputusan. 5. Kemungkinan keputusan autokratik dapat diterima. 6. Komitmen yang kuat terhadap tujuan institusi. 7. Kemungkinan bawahan konflik dalam proses akhir pada keputusan final. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Pengambilan Keputusan Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain: 1. Faktor Internal Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural. Ada dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif: 1. Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan. 2. Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dipetik melalui suatu rapat, yaitu : a. Masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka. b. Interaksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta pengertian yang mendalam. c. Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat. d. Rapat melatih menerima pendapat orang lain. e. Melalui rapat peserta dilatih belajar tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada posisi orang lain. b. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan Menyeleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan tujuan, Mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan, , implementasi dan evaluasi. Dibawah ini adalah salah satu format yang digunakan untuk melengkapi langkah-langkah tersebut : Format Pengambilan Keputusan Isu/masalah :___________________________________________________________ Tujuan :_____________________________________________________ _____________________________________________________________ Pilihan 1. __________________________________________________________ 2. __________________________________________________________ 3._________________________________________________________ Evaluasi dari Pilihan Pilihan Keuntungan Kerugian 1. 2. 3. 4. 5. Pilihan yang masuk ke kolom keuntungan itulah yang menjadi prioritas pengambilan keputusan. Mungkin ada 2 atau 3 pilihan, maka diseleksi lebih jauh untuk memilih satu pilihan. - Rangking sesuai prioritas dari pilihan tersebut - Seleksi pilihan yang terbaik BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Profesi bidan dipandang sebagai salah satu profesi yang amat berperan dalam banyak hal dikarenakan seorang bidan mampu mengemban, menempatkan, mengaitkan, memahami, dan menjelaskan realita sosial atau fenomena yang terjadi di masyarakat. Bahwa historikal dan sosiologi memperhatikan profesi bidan yang mempunyai dimensi sosial dan selalu melibatkan makna serta berhubungan dengan kekuasaan maupun dalam hal pengambilan keputusan. Seorang bidan harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif dalam pemecahan masalah. B. Saran Dalam penulisan dan penyajian materi dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Kedepannya, diharapkan bagi pembaca (terutama penulis) untuk terus menggali informasi mengenai Pandangan historikal dan sosiologi terhadap profesi bidan dalam hal ini adalah pendekatan dan langkah-langkah pengambilan keputusan terutama dari segi agama karena sebagai calon pendidik, apa yang disampaikan akan tertanam pada jiwa peserta didik dan tidak jarang akan mereka amalkan. Oleh karena itu dalam memberikan ilmu diharapkan mengikuti perkembangan IPTEK dan menjadikan Agama (Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan, agar ilmu yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan baik di dunia maupun diakhirat. Insya ALLAH. DAFTAR PUSTAKA Marriner, A.T. (1995). Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis, Baltimore. Swansburg, A.C. (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and SBartlett Publishers International, London England Http://www.pengambilankeputusan.com. Google 29 februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar