Rabu, 16 April 2014
pengembangan kurikulum
G. Tingkat Dan Proses Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum menunjuk pada kegiatan yang menghasilkan kurikulum, yaitu penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. Dengan demikian, maka pengembangan kurikulum dapat dikatakan sebagai desain, yaitu proses yang disengaja untuk memikirkan, merencanakan dan menyeleksi bagian, tehnik dan prosedur yang mengatur suatu tujuan atau usaha.
Pengembangan kurikulum berbeda dengan pembinaan kurikulum. Konsep pembinaan mengacu pada upaya mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang telah ada sehiingga dapat diperoleh hasil yang maksimal, sedangkan konsep pengembangan kurikulum merujuk pada segenap upaya untuk menghasilkan kurikulum. Tugas selanjutnya adalah melaksanakan kurikulum yang dibebankan pada pembinaan kurikulum.
1. Tingkat pengembangan
Pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan kadar kecil dan sangat terbatas dan dapat pula secara meluas dan mendasar. Pengembangan kurikulum dapat berupa :
a. Subtitusi dapat berupa pergantian suatu buku pelajaran dengan buku pelajaran yang lebih baik.
b. Alterasi adalah penyempurnaan kurikulum
c. Variasi adalah penerapan metode yang berhasil di suatu pendidikanlain untuk di jalankan di satuan pendidikan sendiri dengan meniadakan metode yhang lama.
d. orientasi baru adalah bentuk penyempurnaan kurikulum melalui pemberian peran baru kepada pendidik dengan dukungan tenaga dan fasilitas baru.
e. Restrukturisasi penyempurnaan yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai baru.
2. Prosedur Pengembangan Kurikulum
Pada umumnya pendidik masih belum menyadari perannya sebagai pengembang kurikulum. Ini disebabkan kurikulum uniform dan sentralistik, yang mengatur bahkan sampai ke yang sekecil-kecilnhya apa-apa yang harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan dua macam pendekatan.
Pertama, menyusun paket pelajaran sedemikian rupa sehingga pendidik hanya berperan sebagai pengatur distribusi bahan itu sesuai dengan kecepatan peserta didik. Kedua, meningkatkan mutu pendidik sehingga mampu menjalankan tugas dan memperbaiki kemampuannya yang dirasakan kurang atau lemah. Oleh karena itu bila ingin memperbaiki kurikulum satuan pendidikan sehingga hasilnya baik, harus mempertimbangkan kondisi objek satuan pendidikan, kebutuhan PD dan pendidik, masalah yang dihadapi satuan pendidikan, kompetensi pendidk, gejala social, serta perkembangan dan aliran yang dianut oleh kurikulum.
a. Mengetahui tujuan perbaikan
Hal pertama dalam proses pengembangan kurikulum ialah mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya ingin dicapai? Bagaimana cara mencapainya ?bagaimana melaksanakannya? Apa perlu dicari PBM baru? Sumber belajar apa yang diperlukan? Bagaimana mengkoordinasikan bahan? Bagimana menilainya? Serta bagiamana memanfaatkan balikannya ? ada kemungkinan tujuan harus diperjelas atau diubah.
b. Mengenal keadaan satuan pendidikan
Mengenal keadaan satuan pendidikan yang akan menggunakan kurikulum yang dihasilkan. Contoh kurang mnegenal potensi pendidik, sumber belajar yang tersedia dalam satuann pendidikan atau lingkungan,keadaan masyarakat lingkungan, sejarah perkembangan satuan pendidikan, kurikulum satuan pendidikan secara keseluruhan dll.
c. Mempelajari kebutuhan PD dan pendidik
Kurikulum disempurnakan karena adanya kesenjangan antara keadaan yang nyata dengan apa yang diharapkan oleh PD dan pendidik. Mengetahui kebutuhan PD dan pendidik merupakan titik tolak bagi usaha perbaikan.
d. Mengenal masalah yang dihadapi satuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum hendaknya beranjak dari permasalahan yang jelas. Permasalahan dapat bersumber dari persoalan yang dihadapi pendidik dan pekerjaannya sehari-hari, misalnya metode mengajar , perbedaan individual PD dll.
e. Mengenal kompetensi pendidik
Kompetensi pendidik sebagai partisipan yang terlibat dalam pengembangan atau pembinaan kurikulum perlu diperhatikan dengan baik. Kompetensi pendidik itu berkaitan dengan pengetahuan mereka tentang seluk beluk peningkatan sebagai bahan diskusi, selanjutnya.
f. Mengenal gejala social.
Pengembangan kurikulum dapat pula dipicu oleh desakan dari dalam dan dari luar bidang pendidikan. Kepala satuan pendidikan menemukan pelbagai masalah yang dapat menghambat terwujudnya satuan pendidikan yang baik.
H. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah :
1. Relevansi
Relevance atau relevan mempunyai arti whats is happening yakni kedekatan hubungan. Apabila dikaitkan dengan pendidikan antara program pendidikan dengan masyarakat harus memiliki keterkaitan yang erat sehingga hasil pendidikan yang diperolah dapat berguna bagi kehidupan PD di masyarakat.
2. Efektivitas
Prinsip efektivitas adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan yang dimana dapat ditinjau dari dua segi yaitu:
a. Efektivitas mengajar pendidik
Hal ini menyangkut sejauh mana jenis KBM yang diterapkan di dalam pelaksanaan kurikulum yang sedang diuji coba atau sedang dikembangkan atau dilaksanakan dengan baik oleh pendidik yang telah dipersiapkan dengan baik.
b. Efektivitas belajar PD
Menyangkut sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan dapat dicapai melaui KBM yang diprogramkan di dalam kurikulum.
3. Efesiensi
Prinsip efesiensi yang sering dikonotasikan dengan prinsip ekonomi, yang berbunyi : dengan modal, tenaga, dan waktu yang sekecil-kecilnya akan dicapi hasil yang memuaskan. Efesiensi suatu usaha pada dasarnya merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dan usaha yang telah dikeluarkan (input). Dalam bidan pendidikan, tentu saja sukar untuk membandingkan nilai hasil usaha dengan cara yang digambarkan tersebut. Sekalipun demikian dalam pengembangan kurikulum dan pendidikan pada umumnya prinsip efesiensi ini perlu sekali diperhatikan baik dari segi waktu, tenaga, peralatanyang tentunya akan mengahasilkan efesiensi dari segi biaya.
4. Kontinuitas
Prinsip kesinambungan yang menunjuk pada adanya keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis dan program pendidikan, serta jurusan atau bidang study. Kesinambungan disini dimaksud adalah saling hubungan antara berbagai tingkat dan jenis program.
a. Kesinambungan antara berbagai tingkat satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum
b. Kesinambungan antara berbagai bidang studi. Bahan yang diajarkan dalam berbagai bidang studi sering mempunyai hubungan satu sama lain.
5. Fleksibilitas ( keluwesan )
Ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan didalam bertindak. Didalam kurikulum, fleksibilitas disini mencakup
a. Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan
Dapat diwujudkan dalam bentuk pengadaan program pilih jurusan/ program spesialisasi ataupun program pendidikan keterampilan yang dapat dipilih oleh PD atas dasar kemampuan minat mereka.
b. Fleksibilitas dalam mengembangkan program pembelajaran dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk memberikan kesempatan kepada para pendidik untuk mengembangkan sendiri program pembelajaran dengan berpegang pada tujuan dan bahan pembelajaran dalam kurikulum yang masih bersifat umum.
6. Berorientasi tujuan
Prinsip berorientasi tujuan berarti langkah awal sebelum memilih dan mengembangkan komponen kurikulum ialah menetapkan tujuan. Selanjutnya, pelbagai komponen kurikulum lainnya dipilih dan dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian isi atau bahan pelajaran, alokasi waktu, media/ sumber belajar, kegiatan pembelajaran, penilaian diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
I.Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan tidak dapat terlepas dari pengaruh yang terdapat diperguruan tinggi, masyarakat, dan system nilai.
1. Perguruan tinggi
Perguruan tinggi memberikan dua pengaruh terhadap kurikulum satuan pendidikan. Pertama, dari segi pengembangan ipteks yang dikembangkan diperguruan tinggi umum. Kedua, dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan kependidikan serta penyiapan pendidik di LPTK. Penguasaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun bidang studi sertamengajar dari pendidik, akan sangat mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui penguasaan ilmu dan kemampuan kependidikan dari pendidik yang dihasilkannya.
2. Masyarakat.
Satuan pendidikan merupakan bagian dari masyarakat yang diantaranya bertugas mempersiapkan PD untuk dapat hidup secara bermartabat di masyarakat. Sebagai bagian dari agen masyarakat, stuan pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat ditempat satuan pendidikan tersebut berada.
3. System nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat system nilai: moral, keagamaan, social, budaya maupun nilai politis.
J. Tahap-Tahap Pengembangan Kurikulum
Dalam proses pengembangan kurikulum ada tiga tahap yang harus dilewati diantaranya :
1. Pengembangan Program Tingkat Lembaga
Pengembangan program atau kurikulum pada tingkat lembaga mencakup tiga kegiatan pokok.
a. Perumusan tujuan institusional
Tujuan institusional di maksud adalah rumusan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dan dimiliki PD setelah mereka menyelesaikan keseluruhan program pendidikan pada suatu lembaga pendidikan tertentu. Adapun sumber yang digunakan dalam merumuskan tujuan institusional secara lebih terarah serta cirri-ciri yang berlaku bagi tujuan institusional secara lebih terarah serta ciri-ciri yang berlaku bagi tujuan institusional tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sumber yang digunakan
Ada tiga sumber yang digunakan sebagai dasar dalam merumuskan tujuan institusional, yaitu (a) tujuan pendidikan nasional (b) harapan masyarakat (c) harapan satuan pendidikan yang lebih tinggi
2) Ciri-ciri tujuan institusional
a) Kategori meliputi dua golongan
(1) Tujuan Institusional umum
Menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikapyang bersifat umumyang perlu dimiliki oleh lulusan satuan pendidikan.
(2) Tujuan Institusional khusus
Merupakan penjabaran dari tujuan institusional umum, sekalipun rumusannya masih bersifat umum.
b) Aspek yang dicakup
Rumusan tujuan institusional suatu lembaga pendidikan biasanya mencakup aspek-aspek : pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dimiliki ole PD setelah menyelesaikan pendidikan dilembaga tersebut.
c) Tingkat Kekhususan
Tujuan institusional sifatnya lebih khusus dari tujuan pendidikan nasional tetap belum sekhusus tujuan setiap bidang studi.
b. Penetapan isi dan struktur program
Dengan penetapan isi kurikulum di sini dimaksudkan adalah penetapan bidang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum tersebut.
c. Penyususnan strategi pelaksanaan kurikulum
Atas dasar tujuan institusional, isi kurikulum dan struktur program yang telah ditetapkan, kini perlu disusun strategi pelaksaan kurikulum secara keseluruhan meliputi (1) melaksanakan pembelajaran/perkuliahan (2) melaksanakan penilaian (3) melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan melaksanakan administrasi dan supervise (pengawasan).
2. Pengembangan Program Setiap Bidang Studi.
Pengembangan program tiap bidang studi dilaksanakan dengan menempuh langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
a. Merumuskan standar kompetensi (SK)
SK ini lebih khusus dari tujuan institusional dan sudah terbatas didalam suatu (satu bidang studi tertentu ), misalnya : (1) mengenal dan memahami hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan benda mati dalam hubungannya dengan kehidupan manusia. (2) mampu menggunakan ide-ide yang fundamental tentang bilangan dan pengukuran bangun; (3) memiliki pengetahuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menulis dalam bahasa Indonesia; (4) mengetahui dan mengenal Negara-negaratetangga.
b. Merumuskan Kompetensi Dasar (KD)
KD adalah rumusan pengetahuan keterampialan dan sikap yang merupakan perincian dan penjabaran SK sebagai dasar untuk menetapka bahan pembelajaran dalam setiap bidang studi.
c. Menetapkan materi pokok dan sub materi pokok
Atas dasar KD yang telah dirumuskan, ditetapkanlah materi pokok bahasan dan sub materi pokok untuk setiap bidang studi yang nantinya menjadi bahan pembelajaran.
d. Menyusun garis-garis besar program pembelajaran (GBPP)
(1) Atas dasar SK,KD dan materi pokok/ sub materi pokok bahasan maka dapat disusun garis-garis besar-besar program pembelajaran yang berisikan tujuan dan bahan pembelajaran.
(2) Setelah GBPP setiap bidang studi selesai disusun, maka dibuatlah pedoman khusus untuk melaksanakan pembelajaran masing-masing bidang studi yang antara lain berisi uraian tentang pendekatan/strategi/metode mengajar yang digunakan, alat perlengkapan/media pembelajaran, cara menilai hasil-hasil yang dicapai dalam pembelajaran.
3. Pengembangan program pembelajaran di kelas
Untuk mengembangkan program pembelajaran dikelas isi GBPP setiap bidang studi perlu diolah lagi untuk menentukan satuan-satuan bahan. Menetapkan materi/submateri pokok dari bahan pelajaran yang tercantum dalam GBPP dan waktu yang diperlukan menyelesaikan setiap satuan bahasan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar